Hola! Kita ketemu lagi. Maafkan author yang
terbilang lamban dalam meneruskan ff LOVE ini. Untuk kedua kalinya author ingin meminta maaf
kembali karena ff hasil kolaborasi dengan my twins Dwi Lestari (@dwiii126) ini
akan author rombak sedikit mulai dari Part 1.
Ini merupakan kolaborasi pertama kami, ide
kolaborasi ini pun muncul tidak sengaja dengan cara tiba-tiba di tengah malam
yang suntuk dan imajinasi kami pun memunculkan beberapa cast-cast baru, semoga
bisa diterima dan semoga kalian suka dengan ffnya.
P.S: Dalam ff ini sosok seorang Zayn Malik belum
keluar dari One Direction. Terima kasih.!
Cast:
Kellie Nora Alexander (Kiekiel)
Millie Nora Alexander (Miemiel)
Zayn Javadd Malik (Zayn)
Harry Edward Styles (Harry)
Marc Marquez Alenta (Marc)
Emma Daisy Harrison (Emma)
Daniel Pedrosa Ramal (Dani)
Scott Christopher Redding (Scott)
Liam James Payne (Liam)
Niall James Horan (Niall)
Louis William Tomlinson (Louis)
Other Cast...
Rating: PG -
Genre: Romantic
Happy
Reading..!!
Nampak sebuah mobil sport berwarna putih terparkir
di depan Holmes Comprehensive University. Tak berapa lama kemudian keluar dua
orang putri dari tuan pemilik mobil tersebut. Kiekiel membuat bentuk wajahnya
terlihat sempurna dengan rambut coklat tua yang terikat rapi pada bagian
belakang kepalanya. Dimana kedua lengan dari baju kemeja kotak-kotak merah yang
dikenakan gadis itu, ia lipat dan menunjukkan kulit putih pada lengan bawah
gadis tersebut yang penuh dengan gelang tak lupa sebuah arloji hitam di lengan
kirinya. Dengan menggunakan celana jeans gelap dan sepatu sport putih yang
sedikit bercorak biru membuat gadis itu terlihat seperti seorang gadis tomboy.
Berbeda terbalik dengan Kiekiel, Miemiel yang
terlihat lebih feminim membiarkan rambut coklat tua yang ia miliki tergerai dan
membuat wajah gadis tersebut tampak elegan. Ditambah kaos putih yang berpadu
dengan cardigan merah dan tak lupa juga rok hitam selutut membuat tampilan
gadis itu terlihat sangat anggun.
Setelah Miemiel meninggalkan Kiekiel sendiri. Tiba-tiba
Harry menghampiri Kiekiel.
“Keikiel.!!”
panggil Harry yang terlihat sedikit berlari kecil kearah Kiekiel.
“Harry? Ada apa?” Kiekiel memutar kepalanya dan
mendapatkan keberadaan Harry yang tak terlalu jauh dari tempatnya berdiri saat
ini.
“Huft..” Harry menghela nafas pelan sembari
meletakkan sikut kanannya pada pundak kiri Kiekiel.
Kiekiel memandangi wajah Harry dengan tatapan
bingung. Harry yang menyadari bahwa Kiekiel sedang memperhatikannya tertawa
geli dan segera merangkul tubuh gadis itu.
“Haha.. ada apa denganmu Kiel? Mari kita ke kelas”
Harry menaikkan alis matanya sembari mencubit pipi Kiekiel.
“Hmm.. jadi kau berlarian hanya karna kau ingin pergi
ke kelas bersamaku? Iya?” Kiekiel menatap mata Harry yang kini hanya berjarak
beberapa centi saja dari wajahnya.
“Ya, bisa dibilang seperti itu.” Harry menunjukkan
senyum manisnya dengan sedikit memainkan mata.
Kiekiel hanya tertawa geli melihat tingkah konyol
Harry. Gadis itu terlihat memutar kepala agar bisa menyembunyikan tawa kecilnya
dari Harry.
“Ya sudah. Come on boys!” Kiekiel menaikkan alis
matanya, lalu menarik lengan Harry menuju ruang kelas mereka.
***
Miemiel yang sedang melitas di koridor HCU
tiba-tiba dikagetkan dengan suara Scott yang memanggil namanya. Lelaki bertubuh
tegap itu duduk dibarisan paling ujung dari teman-temannya yang lain. Ia
terlihat sangat bersemangat saat memanggil nama sahabat perempuannya itu.
“Miel, mimiel..” panggil Scott sembari melambaikan
tangan.
Marc yang sedang tertawa seketika menghentikan
tawanya saat mendengar Scott meneriakkan nama Miemiel. Tanpa berfikir panjang
lelaki bermata cokelat itu langsung menghampiri Miemiel.
“Hi Miel hehe..” Marc menggosokkan kedua telapak
tangannya. Entah mengapa pagi ini Marc merasa sangat gugup dihadapan Miemiel.
“Hi juga Marc. Pagi Dani, pagi Scott” Miemiel
tersenyum.
Senyuman manis Miemiel membuat Marc makin tidak
berdaya. Lelaki itu seketika merasakan dirinya seperti terhipnotis melihat senyuman
indah Miemiel. Hingga suara gadis itu sendiri yang menyadarkannya.
“Dimana Emma. Mengapa tidak bersama kalian?”
Miemiel memutar bola mata menghadap Marc setelah sebelumnya mata gadis itu
mencari Emma kesana kemari.
Marc yang sedang memperhatikan wajah Miemiel
tersontak kaget saat mata Miemiel menatap wajahnya.
“Hmm.. ini, dia.. dia..” belum sempat Marc
meneruskan kalimatnya, Dani yang melihat tingkah gagu Marc segera menjawab
pertanyaan Miemiel.
“Emma belum datang Miel. Tadi dia menelfonku dan
dia mengatakan bahwa dirinya datang sedikit lebih siang. Karena ia harus menghantar
kakaknya ke airport terlebih dahulu.” Dani tersenyum.
“Owhh.. okk. Baiklah aku ke ruang kelas dahulu,
bye..” gadis itu berjalan menuju ruang kelas yang akan ia gunakan pada mata
kuliah pertama hari ini.
***
Dari kejauhan terlihat seorang gadis berperawakan
tomboy berjalan dengan seorang lelaki yang bertubuh lebih tinggi darinya. Kedua
sahabat itu terlihat begitu bersemangat.
“Okay.. kita lihat siapa yang sampai kelas
terlebih dahulu. Kalau seandainya aku yang sampai kelas terlebih dahulu maka
kau harus duduk disampingku selama satu hari ini. Tapi, jika kau yang sampai
kelas terlebih dahulu kau boleh memilih tempat duduk dimana pun yang kau suka.
Deal?” Harry menyodorkan tangan kanannya. Lelaki itu terlihat memberikan
sedikit tantangan kepada Kiekiel.
“Hmm.. baiklah, siapa takut. Deal !” Kiekiel
tersenyum, lalu ia menyambut tangan kanan Harry. “Tapi, tunggu sebentar. Itu rambutmu
nampaknya sedikit berantakan? Ayo kemarilah biar aku rapikan.” Dengan cepat tangan
kanan Kiekiel mengacak-acak poni dan rambut ikal Harry.
Harry yang sama sekali tidak menyukai jika poninya
diacak-acak hanya bisa melirik tangan Kiekiel yang terlihat bermain-main di
kepalanya. Setelah merasa poni sahabatnya itu sudah cukup berantakan, dengan
sebuah senyum usil di bibirnya Kiekiel segera berlari meninggalkan Harry.
Harry mendengus pelan. Lelaki itu tak bisa tinggal
diam, ia pun mengejar Kiekiel yang telah berada beberapa langkah didepannya.
Kiekiel yang melihat Harry berlari kearahnya, semakin mempercepat langkah kaki
jenjang yang ia miliki. Alhasil Kiekiel lah yang terlebih dahulu sampai di ruang
kelas kesenian.
Zayn dan beberapa mahasiswa diruangan kesenian
langsung melihat ke ambang pintu saat mereka mendengar suara tawa Kiekiel dari
luar ruangan. Tak berapa lama kemudian Kiekiel masuk. Masih dengan tawa
dibibirnya dan nafas yang terengah-engah gadis itu memegangi kedua lututnya.
Lalu, belum sempat mereka berpaling dari Kiekiel tiba-tiba Harry masuk kelas
dengan keadaan yang sama persis seperti Kiekiel. Kini Harry dan Kiekiel menjadi
pusat perhatian seluruh mahasiswa di kelas tersebut.
“Hufftt.. ternyata cukup melelahkan” ucap Kiekiel
sembari melihat kearah Harry yang berada disamping kanannya. Harry hanya
membalas ucapan Kiekiel dengan menghela nafas pertanda bahwa ia merasakan hal
yang sama.
“Tunggu sebentar. Hey, aku yang sampai kelas
terlebih dahulu bukan.?” gadis itu berdiri sembari tersenyum kearah Harry.
“Hmm.. baiklah, kali ini kau yang menang. Dan
silahkan kau pilih kau akan duduk dimana.” ucap Harry tersenyum, lelaki itu
sangat berharap Kiekiel akan memilih tempat duduk disampingnya kali ini.
“Okay.. thanks boys!” ucap Kiekiel.
Kiekiel berjalan kearah kursi kosong yang terletak
disamping Zayn. Kali ini gadis berambut coklat tua tersebut memilih duduk
bersama Zayn. Zayn menatap intens wajah Kiekiel yang kini berada disebelahnya.
“Sebotol air mineral ini semoga dapat membantumu
karena aku melihat kau tampak sangat kelelahan” ujar Zayn sembari menyodorkan air
mineral miliknya. Kiekiel yang sedang membenarkan tali sepatu hanya melihat
sekilas pemberian Zayn.
“Owhh.. baiklah. Terima kasih Zayn. Letakkan saja
di sana” ujar Kiekiel sembari memberikan isyarat melalui matanya bahwa ia
memerintahkan agar Zayn meletakkan air mineral tersebut diatas mejanya.
Harry yang masih berada di depan kelas hanya bisa
tersenyum melihat pemandangan menyakitkan itu. Namun, lelaki tersebut mencoba
untuk tetap memasang keadaan sebaik-baiknya. Karena yang ia tahu Zayn tidak
pernah berkata kepada The Boys bahwa saat ini ia sedang mengagumi seseorang.
Harry berjalan dan memilih sebuah kursi kosong
disamping Louis. Raut wajah kecewa terlihat dari mata lelaki berambut ikal itu.
Sesekali ia menundukkan kepala, mengusap-usap wajah dan mengacak-acak rambut
coklatnya.
***
Pagi menjelma siang. Keadaan lapangan parkir HCU
telah berubah dari yang sangat padat, hingga kini hanya tinggal tersisa
beberapa kendaraan saja. Hal itu dikarenakan telah banyak mahasiswa yang
meninggalkan kampus tersebut.
Kiekiel berlari kecil menuju mobil sport putih
milik Mr. Alexander. Gadis itu terlihat begitu lelah, tampilannya pun sudah
tidak seperti semula. Rambut coklat yang sebelumnya terikat rapi kini hanya
terikat alakadarnya saja. Begitu pula keadaan wajahnya, yang kini telah kusam akibat
debu yang bertebaran.
“Hufffttt.. sangat melelahkan” ucap gadis itu
setibanya didalam mobil.
“Kiekiel. Kau itu kan anak seni musik mengapa
keadaanmu lebih buruk dari anak fakultas olahraga?” Miemiel membulatkan matanya
sempurna.
“Haha kau ini Miel, tadi itu aku free class. Jadi
ya, aku olahraga basket bersama the boys” ucap Kiekiel sembari asik memainkan
dagdet kesayangannya.
“Hmm.. sudah ku duga pasti free class lagi sehingga
menyebabkan dirimu jadi seperti ini. Ya sudah sekarang bersihkan wajahmu” Miemiel
menyodorkan tissue yang ia ambil dari jok depan mobil.
Miemiel paham betul kebiasaan saudara kembarnya
tersebut. Gadis itu sering sekali bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa
kepribadiannya dan Kiekiel sangat berbeda. Ia sangat feminim dan selalu
menghabiskan waktunya didalam kelas. Sementara Kiekiel, gadis itu termasuk
dalam kategori gadis tomboy dan selalu menghabiskan waktu bersama teman-temannya
dilapangan basket baik saat jam kosong ataupun saat jam istirahat.
***
Mobil sport putih yang membawa kedua saudara
kembar itu terus menelusuri setiap ruas-ruas jalan. Hingga akhirnya mobil
tersebut berhenti ditempat tujuannya.
Kiekiel masuk terlebih dahulu kemudian diikuti Miemiel
yang masih asik dengan gadgetnya. Mata mereka membulat sempurna ketika dua dara
cantik ini menatap beberapa tas koper yang telah tersusun rapi di ruang tengah
rumah tersebut.
“Mom, mommy sama daddy ingin berangkat keluar kota
lagi?” Kiekiel memutar bola matanya menatap Miemiel. Lalu secara bersamaan mereka
menatap kedua orangtuanya yang telihat telah menanti kedatangan mereka.
“Iya sayang. Mommy dan daddy harus kembali lagi ke
Syndey untuk mengamati perusahaan baru kita disana” ucap Mrs. Alexander sembari
memeluk kedua putrinya.
“Mengapa harus sekarang mom?” Miemiel terlihat sedikit
memajukan bibir bawahnya.
“Karena daddy baru saja mendapatkan telepon dari para
klien kita disana sayang. Oh iya, Kellie ingat pesan mommy bahwa kamu harus menjaga
adikmu ini ya, mommy percaya kamu bisa menjaga Millie. Jika terjadi apa-apa diantara
salah satu dari kalian segera hubungi mommy. Mengerti?” lanjut wanita itu
sembari memegang pundak Kiekiel.
“Okay mom, itu tugas utama Kellie sebagai kakak untuk
selalu menjaga Millie. Dan bisa Kellie pastikan keadaan kami akan selalu
baik-baik saja. Iya kan Miel?” Kiekiel tersenyum kepada Miemiel gadis itu
terlihat menaikkan alis matanya.
“Itu pasti mom.” Miemiel membalas senyum Kiekiel.
“Baiklah, mommy sama daddy berangkat. Jaga diri
kalian ya putri kecilku.” ujar Mr. Alexander sembari memeluk kedua putrinya dan
mencium singkat kepala mereka.
“Okay dad. Semoga perjalanan kalian menyenangkan.”
ujar Kiekiel.
***
Waktu terus berputar. Sinar matahari kini telah
digantikan oleh cahaya bulan. Kiekiel dan Miemiel hanya menghabiskan waktu
mereka dengan menonton televisi dan memakan cemilan kecil.
“Kiekiellll.. mengapa kau mengganti chanel
televisinya? Berikan remotenya padaku” Miemiel berusaha merebut benda tersebut
dari tangan Kiekiel.
“Tidak bisa Miel, aku bosan jika menonton breaking
news. Lebih baik kita cari chanel yang lain saja. Nah itu ada pertandingan
sepakbola” ujar Kiekiel sembari mengganti chanel televisi, gadis itu terlihat
sedikit kesulitan dikarenakan Miemiel yang sangat ingin merebut remote itu darinya.
“Tapi aku tidak mengerti jika harus menonton pertandingan
sepakbola Kiellll. Sini berikan padaku” Miemiel masih bersih keras merebut
remote tersebut.
“Stop Miel, stop, stop. Baiklah biarkan aku yang
memberitahumu tentang peraturan-peraturan dalam permainan sepakbola agar kau
paham” Kiekiel berusaha mengendalikan Miemiel.
“Hmm.. baiklah. Namun, kau harus menjelaskannya
sedetail mungkin, sampai aku paham” Miemiel akhirnya mengalah, gadis itu kini memasang
ekspresi cemberut pada wajahnya.
“Okay, sebelumnya aku ingin menanyakan sesuatu
kepadamu. Selama ini jika kau menonton pertandingan sepakbola apa yang membuat
kau merasa kurang paham?” Kiekiel merangkul pundak Miemiel.
“Banyak. Salah satunya bagaimana seorang pemain
sepakbola bisa dikatakan berada dalam posisi offside?” Miemiel memutar bola
matanya menatap Kiekiel yang duduk disebelah kanan gadis itu.
“Baiklah. Pemain sepak bola bisa dikatakan berada
dalam posisi offside jika ia berada paling depan gawang lawan, sementara bola
akan diberikan oleh temannya yang berada lebih dibelakangnya. Atau bisa
dikatakan dia mendahului bola tiba didepan gawang lawan. Mengerti?” Kiekiel
tersenyum.
“Ya, cukup bisa dipahami. Hmm.. Kiel, apakah kau
sudah mengantuk?” Miemiel menaikkan kedua pundaknya.
“Belum. Tapi... kalau sekarang aku sudah sangat
mengantuk” Kiekiel berlari meninggalkan Miemiel.
“Kiekielllll..” Miemiel yang mempunyai rasa takut
lebih besar dari Kiekiel, berlari mengejar Kiekiel yang telah masuk ke ruang tidur
lebih dahulu.
***
Sinar matahari pagi kini telah memasuki ruang
tidur yang telah ditinggalkan kedua penghuninya itu. Miemiel yang hari ini
mendapatkan jadwal membuat sarapan pagi untuk mereka berdua, terlihat masih
sibuk mempersiapkan sarapan mereka dimeja makan. Sementara Kiekiel yang memiliki
jadwal kuliah pagi hari ini, terlihat sibuk memeriksa tas cangklung miliknya
untuk memastikan bahwa ia telah memasukkan tugas yang ia kerjakan semenjak
seminggu yang lalu.
“Sarapan siap. Kiekiel ayo kemarilah.” Miemiel
sedikit berteriak memanggil Kiekiel yang memang berada cukup jauh darinya.
“Iya miel, tunggu sebentar.” Kiekiel segera
merapikan ranselnya, kemudian ia menghampiri Miemiel untuk sarapan bersama.
“Miel, nampaknya dua hari ini kau harus membuatkan
sarapan untukku.” ujar Kiekiel.
“Apakah kau memiliki jadwal kuliah pagi selama dua
hari ini?” tanya Miemiel sembari meneguk segelas susu.
“Ya. Begitulah. Kau tidak keberatan bukan?”
Kiekiel menatap Miemiel yang duduk didepannya.
“Okay, tidak masalah. Oh iya, mengapa rambutmu
tidak kau ikat seperti biasanya?” tanya Miemiel sembari memperhatikan rambut
Kiekiel.
“Oh Tuhan, keteledoranku terulang kembali.”
Kiekiel segera meletakkan alat makan ditangannya. Dengan cepat gadis itu
meneguk secangkir susu rasa vanilla dihadapannya dan segera beranjak dari kursi
makan menuju ruang tidur untuk segera mengikat rambut.
Miemiel terdiam melihat tingkah Kiekiel. Ia tidak
mengerti mengapa gadis itu sangat teledor. Terkadang keributan kecil diantara
mereka terjadi pun karena sikap teledor yang ada pada diri Kiekiel.
***
“Miel, aku berangkat ya.” pamit Kiekiel.
“Ya, hati-hati Kiel. Dengan siapa kau akan pergi
ke kampus?” tanya Miemiel dari balik pintu ruang tidurnya.
“Dengan temanku Miel, sebentar lagi dia datang.”
jawab Kiekiel sembari mengikat sepatu cats yang ia gunakan.
Tak berapa lama, sebuah mobil sport hitam memasuki
perkarangan rumah itu. Kiekiel yang telah selesai mengikat tali sepatunya,
segera menghampiri mobil yang memang telah ia tunggu. Dengan sigap Harry segera
membukakan pintu mobil tersebut.
“Thanks Harry.” sapa Kiekiel, senyum manis
tergurat saat gadis itu memasuki mobil tersebut. Harry hanya membalas ucapan
Kiekiel dengan senyum sempurnanya.
“Lets go, girl!” tawa kecil terjadi saat mata
Harry dan Kiekiel bertemu sebelum akhirnya Harry memfokuskan tatapan menuju
jalur kemudi dan Kiekiel kembali mengotak atik benda pipih ditangannya.
***
**BERSAMBUNG!!**
Nahh,,, Gimana cerita nya super GaJe kan
hihhiiii..
Btw thanks ya yang udah mau baca *dapet
pelukan dari para author* :D
Tak lupa Kritik dan Saran yang membangun
sangat dinantikan. Bisa langsung aja ke
akun twitter aku @triimhrn atau kembaranku @dwiii126
Muchas gracias amigo!!!!!

aaaaaa aku bingung mau jadi Kiekiel ato Miemiel ya? *nimbangnimbang* klo jd Kiekiel deketnya ama Harry, klo jd Miemiel Marcnya naksir. lanjut lah kak!! Keep wriring yaaa
BalasHapusistri sah resmi dan legalnya Mamakes xx :D
Thanks for reading dear.! :* Hahha ayooo jgn bingung wkwk :D btw wait for the next part :)
Hapus